Melihat ulah anak yang susah diatur, tingkah suami yang mulai tak bisa dikontrol ditambah kerjaan pembantu yang tak beres-beres, siapa yang tak mau marah? Dalam porsi tertentu, marah itu positif. Secara psikis, marah juga jadi jalan untuk melepaskan tekanan psikis yang membebani agar tak mengendap menjadi stres yang justru memicu brebagai penyakit.
Tapi, kalau porsinya sudah berlebih, dengan pengertian apa-apa marah, apa-apa marah, justru akan mendatangkan banyak penyakit. Dr. Norman Edelman dari American Lung Association mengemukakan hasil penelitiannya yang menunjukkan bahwa luapan rasa benci dan gejolak kemarahan akan memicu serangan jantung dan asma.
Dr. Rossalind Wright dari Harvard Medical School, Boston, memperkuat temuan Edelman tersebut. Kata dia, mereka yang gampang marah cenderung akan mengalami gangguan saluran udara kronis yang dapat merusak paru. Memang, efek kerusakannya tidak sebesar yang ditimbulkan oleh rokok.
Jadi, bagi Anda yang perokok dan gampang marah, efek kerusakan parunya bisa satu setengah kali lipat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar