Sabtu, Juli 04, 2009

RUMAH TERMAHAL DI DUNIA


Pemilik rumah termahal di dunia adalah miliarder berkebangsaan India. Laksmhi N Mittal, yang memiliki rumah dengan 12 kamar seharga 70 juta poundsterling (atau sekitar Rp. 1,50 triliun). Harga rumah ini demikian fantastis sehingga masuk ke dalam catatan The Guinness Book of Records sebagai rumah termahal di dunia saat ini. Memiliki garasi yang dapat menampung sampai 20 mobil, rumah dalam bentuk mansion ini terletak dikawasan elit London, tepatnya di Kensington Palace Garden. Rumah termahal ini berdekatan dengan kediaman Sultan Brunei di London serta kediaman mendiang Putri Diana. Dikenal sebagai salah satu orang Asia terkaya di Inggris, Mittal juga memiliki rumah seharga 9 juta poundsterling di Bishop Avenue, London, Penthouse di Hyde Park dan juga beberapa rumah di Trinidad serta Surabaya, Indonesia.

"Baca Selengkapnya......"

TAK SABAR


Kelompok mahasiswa yang sering berunjuk rasa di Kejati Sultra belakangan ini sudah terlihat makin tidak sabaran dengan kinerja jaksa mengusut kasus korupsi. Bukan sekali dua mereka terlibat bentrok dengan aparat kejaksaan saat berunjuk rasa.
Mereka bahkan seringkali “dihalau” hingga tak bisa masuk area Kejati. Kalau sudah begitu, kemarahan para pengunjuk rasa makin tinggi. Selain membakar ban bekas sembari tetap berorasi, ada juga yang berinisiatif mengambil tomat dan dipakai melempari plang nama Kejati Sultra termasuk gedung kantornya. Ini ekspresi kekesalan dan desakan agar jaksa lebih serius dan cepat bekerja. Karena kalau lebih cepat, pasti lebih baik buat semua, baik yang dilaporkan korupsi ataupun yang melapor.

"Baca Selengkapnya......"

SEKALI LAGI, AIR PUTIH




Menyuguhi tamu air putih sering dianggap tabu karena itu sama saja dengan tak menyuguhkan apa-apa. Begitulah gambarannya, betapa tak bernilainya air putih bagi sebagian masyarakat. Padahal, kalau Anda tahu, manfaat air putih itu luar biasa besarnya bagi kesehatan tubuh.

Para ahli dari Loma Linda University California mengungkapkan hasil penelitian mereka bahwa Anda yang mengonsumsi air putih lebih dari lima gelas per hari, akan menurunkan risiko serangan jantung sampai 41%. Bahkan, jika konsumsi air putih Anda lebih dari itu, risiko penurunan serangan jantung bisa mencapai 51%.

Apa khasiat air putih? Menurut para peneliti tersebut, air putih akan dengan mudah dan cepat diserap oleh tubuh ke dalam aliran darah. Ini akan membantu mencegah terjadinya penggumpalan dalam pembuluh darah. Selain itu, air juga sangat dibutuhkan oleh tubuh karena 70% jaringan tubuh kita terdiri dari air. Jadi, kenapa harus repot berdebat tentang manfaat air putih, toh Anda tinggal menyeruputnya saja, kan....??

"Baca Selengkapnya......"

KURANGI MARAH, SAYANGI PARU ANDA


Melihat ulah anak yang susah diatur, tingkah suami yang mulai tak bisa dikontrol ditambah kerjaan pembantu yang tak beres-beres, siapa yang tak mau marah? Dalam porsi tertentu, marah itu positif. Secara psikis, marah juga jadi jalan untuk melepaskan tekanan psikis yang membebani agar tak mengendap menjadi stres yang justru memicu brebagai penyakit.

Tapi, kalau porsinya sudah berlebih, dengan pengertian apa-apa marah, apa-apa marah, justru akan mendatangkan banyak penyakit. Dr. Norman Edelman dari American Lung Association mengemukakan hasil penelitiannya yang menunjukkan bahwa luapan rasa benci dan gejolak kemarahan akan memicu serangan jantung dan asma.

Dr. Rossalind Wright dari Harvard Medical School, Boston, memperkuat temuan Edelman tersebut. Kata dia, mereka yang gampang marah cenderung akan mengalami gangguan saluran udara kronis yang dapat merusak paru. Memang, efek kerusakannya tidak sebesar yang ditimbulkan oleh rokok.

Jadi, bagi Anda yang perokok dan gampang marah, efek kerusakan parunya bisa satu setengah kali lipat.

"Baca Selengkapnya......"

KERJA KERAS = DARAH TINGGI



Apakah Anda bangga di sebut sebagai pekerja keras? Berapa jam Anda bekerja dalam seminggu? Coba hitung baik-baik, jangan-jangan Anda telah bekerja melebihi kemampuan tubuh Anda sendiri. Atau, jangan-jangan Anda sebenarnya telah menyiksa diri sendiri, bukan lagi bekerja.

Sebuah studi terbaru tentang jam kerja ini dilakoni Dr. Dean Baker, Direktur Irvine’s Center for Occupational and Environmental Health, University of California. Hasilnya, tekanan darah mereka yang bekerja 40 jam seminggu, cenderung lebih tinggi 14 % dibanding mereka yang rata-rata bekerja 11-18 jam per minggu. Dan, mereka yang bekerja 41-50 jam per minggu, cenderung tekanan darahnya 17% lebih tinggi.

Setelah melihat kaitan dan efek kerja keras pada tekanan darah, masihkah Anda akan meneruskan kebiasaan kerja keras yang selama ini Anda jalankan? Memang, tekanan ekonomi dan melambungnya biaya hidup telah membuat sebagian besar orang lupa menjaga kesehatannya sendiri. Sebaliknya, bukankah jika telah diserang penyakit akibat tekanan darah, Anda justru sudah tidak bisa bekerja tapi harus keluar biaya untuk pengobatan? Intinya, bekerja itu penting tapi menjaga kesehatan juga tak kalah penting.

"Baca Selengkapnya......"

Surga adalah cahaya yang berkilau, aroma wangi yang membuai, istana yang berdiri kokoh, dan kebun-kebun rindang yang meneduhkan. Sungguh, wanita penghuni surga lebih utama dari bidadari karena bidadari tidak pernah bersusah payah dan tidak diberi kewajiban untuk taat, beribadah, melaksanakan perintah, atau meninggalkan larangan. Sementara itu, engkau diwajibkan untuk taat kepada Allah, suami , dan membina keluarga serta mendidik anak. Saudariku, bersabarlah di dunia beberapa jam untuk kebahagiaan bermiliar tahun. Bersabarlah sesaat untuk meraih surga, taman-taman indah, dan segala kemuliaan. Sesungguhnya, wanita yang dirindukan surga adalah wanita yang hatinya selalu bergantung di langit. Ruhnya selalu menjadi ruh si perindu dengan ibadah, ketaatan, syukur, dan kesabaran dalam menjalin kasih dengan Allah.


"Baca Selengkapnya......"

Menelusuri Jejak Manusia Agung

Mengenal Ibnu Hisyam

IA ADALAH Abu Muhammad Abdul Malik bin Hisyam bin Ayyub al-Himyari. Tak diketahui dengan pasti kelahiran tokoh ini. Namun ia tumbuh dewasa di Bashirah kemudian merantau ke Mesir. Di sana ia berkumpul dengan Imam asy-Syafii. Keduanya sering bertukar syair Arab. Selain kitab Sirah-nya, Ibnu Hisyam juga menulis buku tentang nasab orang-orang Himyar dan raja-raja dalam karyanya at-Tijan yang ia riwayatkan dari Wahab bin Muabbih. Ia wafat di Fusthtath Mesir. Abu Said Abdurrahman bin Ahmad bin Yunus berkata, ”Ibnu Hisyam wafat pada 13 Rabiul Awal 218 H yang bertepatan dengan Mei 834 M.

"Baca Selengkapnya......"

Menelusuri Jejak Manusia Agung

Potret kehidupan Rasulullah saw dan para sahabatnya adalah cermin bagi kaum Muslimin dalam mengisi jenak-jenak kehidupannya.

Mengenal Ibnu Ishaq

IA ADALAH Muhammad bin Ishaq bin Yasar bin Khiyar Abu Abdillah al-Madani al-Qurasyi Maula Qais bin Makhzamah bin al-Muththalib bin Abdi Manaf. Kakeknya Yasar, termasuk di antara mereka yang tertawan dalam Perang Ain at-Tamar, sebuah wilayah sebelah barat Kufah. Wilayah itu ditaklukkan oleh kaum Muslimin pada masa pemerintahan Abu Bakar ash-Shiddiq. Yasar dibawa ke Madinah dan disanalah cucunya Muhammad bin Ishaq lahir pada 85 H. Ia menghabiskan masa mudanya di Madinah, lalu merantau ke Iskandariyah, Kufah, Bashrah dan Baghdad. Di kota inilah ia menutup usianya setelah diminta Khalifah al-Manshur untuk menulis kitab sirah.

"Baca Selengkapnya......"

Orang BIJAK dan Anak KECIL

SEORANG bijak, suatu hari mengajukan pertanyaan kepada seorang anak kecil yang selalu aktif mengikuti shalat Shubuh berjama’ah di masjid. Sang hakim ingin mengetahui, apakah anak itu mengerjakan shalat sebagai kebiasaan saja, ataukah karena kewajiban.

“Wahai anakku, manakah yang lebih utama menurutmu; harta atau akal..??” tanya hakim.

“Akal,” jawab anak itu.

“Mengapa...?”Anak itu menjawab, “Karena akal akan mendatangkan harta, sedangkan harta akan menghilangkan akal.”

“Harta atau keadilan..?” tanya orang itu lagi.

“Keadilan.”

“Mengapa....??”

“Karena harta akan melindungi pemiliknya dari kezaliman di saat keadilan tiada, sehingga dia menjadi tujuan saat ketidakadilan didapatkan, maka harta hanyalah perantara saja, bukan tujuan.”

Lalu hakim bertanya lagi, “Harta atau kekuasaan..??”

“Harta,” jawab anak kecil itu.

“Mengapa..?”

“Karena harta akan menjadi perantaraku untuk menguasai hati apabila kubelanjakan dalam kebaikan. Sedangkan kekuasaan terhadap hati lebih agung. Adapun kekuasaan duniawi seringkali menjadikan aku durhaka dan melampaui batas. Lalu aku berbuat zalim, sehingga aku kehilangan kekuasaan atas hati dan orang – orang sekitarku akan mengincar aku.”

“Wahai anakku, harta ataukah teman...??”

“Teman. Karena dengan harta saja aku tidak mampu mendapatkan seluruh keinginanku. Tetapi dengan berteman, aku dapatkan semua yang aku inginkan.”

“Harta atau kesehatan..??”

“Kesehatan. Karena kesehatan akan mendatangkan harta. Sedangkan harta secara sendirian tidak mampu mendatangkan kesehatan.”

“Aku atau kamu..?” tanya ahli hikmah itu mengakhiri pertanyaannya.

“Engkau dan aku. Engkau adalah sungai yang penuh mengalirkan hikmah dan ilmu. Sedangkan kami adalah tumbuhan yang minum darinya.”

“Sungguh, hatiku dingin dan tenteram mengetahui jawabanmu, anakku. Semoga Allah melimpahkan berkah kepadamu. Jagalah (hak-hak) Allah,” tutur sang ahli hikmah.

"Baca Selengkapnya......"